Tugas Terstruktur 01: Fika Syakila anajwa E14

MENJADI MAHASISWA BERDAYA DENGAN SEMANGAT KEBANGSAAN

Oleh:

Fika Syakila Anajwa.

Universitas Mercu Buana.

Fakultas Ekonomi dan bisnis.

Program Studi, Manajemen.


ABSTRAK

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak cukup hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga harus memiliki jiwa kebangsaan yang kuat agar tidak tergerus arus globalisasi. Tema “menjadi mahasiswa berdaya dengan semangat kebangsaan” bermaksud menggambarkan bagaimana mahasiswa dapat memperkuat kapasitas diri (daya intelektual, sosial, kepemimpinan) sambil menanamkan nilai-nilai kebangsaan seperti persatuan, nasionalisme, dan kepedulian terhadap sesama. Tugas ini menggunakan pendekatan studi pustaka dan refleksi terhadap praktik nyata di lingkungan kampus. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa mahasiswa yang berdaya dan berjiwa kebangsaan adalah mereka yang aktif mengembangkan diri, peduli pada isu sosial, serta konsisten mempraktikkan nilai persatuan. Tantangan muncul dari pengaruh budaya asing, individualisme, dan sedikitnya ruang internalisasi nilai kebangsaan di kampus. Kesimpulannya, mahasiswa perlu berperan aktif melalui organisasi, media kampus, dan kegiatan sosial agar mampu menjadi agen perubahan yang tetap kokoh pada identitas bangsa.


1. Karakteristik Mahasiswa Berdaya dengan Semangat Kebangsaan.

Mahasiswa berdaya dengan semangat kebangsaan memiliki :

• Kemandirian intelektual :mampu berpikir kritis dan inovatif.
• Kepemimpinan sosial : aktifdi organisasi kampus dan peduli terhadap masyarakat.
• Kesadaran budaya : melestarikan budaya lokal sebagai
bagian dari identitas nasional.


2. Hambatan yang Dihadapi Mahasiswa

• Individualisme dan hedonisme yang membuat mahasiswa kurang peduli dengan isu kebangsaan.
• Pengaruh budaya asing yang kadang menyingkirkan nilai-nilai lokal.
• Kurangnya pendidikan karakter dalam lingkungan kampus.
• Kesibukan akademik yang membuat mahasiswa enggan terlibat dalam kegiatan sosial.

3. Strategi Aktualisasi Semangat Kebangsaan


• mengikuti organisasi kemahasiswaan yang mengusung nilai kebangsaan.
• Aktif dalam kegiatan sosial seperti KKN, bakti sosial, dan kampanye kebudayaan.
• Menggunakan media digital untuk menyebarkan konten positif tentang nasionalisme.
• Menginternalisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari : Gotong royong, toleransi, keadilan, dan persatuan.
• Kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dalam program penguatan wawasan kebangsaan.




4. Studi Kasus / Praktik

Beberapa kampus di Indonesia sudah menerapkan program seperti “Kuliah Kebangsaan” dan “KKN Tematik Kebangsaan” Yang terbukti meningkatkan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat sekaligus memperkuat identitas nasional.

KESIMPULAN

Mahasiswa berdaya dengan semangat kebangsaan adalah mereka yang memiliki kemandirian intelektual, kepedulian sosial, serta komitmen pada nilai-nilai kebangsaan. Hambatan terbesar terletak pada arus globalisasi, individualisme, dan minimnya internalisasi nilai kebangsaan di kampus. Strategi untuk mengatasinya adalah melalui keterlibatan organisasi, penguatan pendidikan karakter, pemanfaatan media digital secara positif, dan praktik nyata dalam masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berakar kuat pada identitas kebangsaan.


DAFTAR PUSTAKA
  • Cogan, J. J., & Derricott, R. (2000). Citizenship for the 21st Century: An International Perspective on Education. London: Kogan Page.
  • Zimmerman, M. A. (2000). Empowerment Theory: Psychological, Organizational and Community Levels of Analysis. Handbook of Community Psychology. Springer.
  • Tilaar, H. A. R. (2012). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Penguatan Pendidikan Karakter untuk Mahasiswa. Jakarta: Kemendikbud.




Komentar

Postingan Populer